Riauterkini - PEKANBARU - Sebanyak 35 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) perempuan dari seluruh Indonesia berhasil terpilih sebagai pemenang dalam program SisBerdaya dan DisBerdaya 2025.
Mengusung tema "Memajukan Bisnis dengan Teknologi", program hasil kolaborasi DANA Indonesia dan Ant International ini membuktikan bahwa teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI), mampu menjadi alat transformasi untuk meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan keberlanjutan usaha.
Acara puncak penghargaan berlangsung meriah di Kempinski Grand Ballroom Jakarta, Rabu (6/8/2025), sebagai bentuk apresiasi atas semangat inovasi dan kerja keras perempuan pelaku UMKM dari berbagai penjuru tanah air.
Program SisBerdaya dan DisBerdaya dirancang sebagai strategi untuk menjembatani kesenjangan digital di kalangan pelaku UMKM perempuan, termasuk perempuan penyandang disabilitas. Melalui pelatihan hybrid dengan kurikulum komprehensif, para peserta dibekali keterampilan mulai dari Business Model Canvas, pembayaran digital, pemasaran digital, hingga pemanfaatan AI dalam pengelolaan bisnis.
“Sebelum ikut program ini, saya hanya menjual produk ke tetangga. Setelah pelatihan, saya belajar digital marketing, pencatatan keuangan, dan membuat konten menarik. Sekarang saya bisa memasarkan produk di media sosial dan marketplace. Pesanan meningkat dan saya lebih percaya diri,” kata Iis Sadiyah, pemilik Alfazza Farm sekaligus Pemenang SisBerdaya 2025 Area 3 Jabodetabek.
Tahun ini, jumlah peserta SisBerdaya melonjak 176 persen dibanding tahun lalu, mencapai lebih dari 5.000 peserta dari tiga wilayah utama. Yakni area I Sumatera, Kalimantan, dan Jawa (kecuali Jakarta). Kemudian area II Sulawesi, Bali, NTT, NTB, Ambon, Papua. Area III adalah yang tergabung dalam Jabodetabek.
Sementara itu, program DisBerdaya yang dikhususkan bagi perempuan penyandang disabilitas, mencatat pertumbuhan empat kali lipat dari tahun 2024, dengan lebih dari 100 peserta aktif.
Rony Ukurta Barus, Kepala Direktorat Inklusi Keuangan OJK, menyatakan bahwa program ini merupakan contoh nyata pemberdayaan berbasis komunitas yang mampu menciptakan dampak terukur.
"Para pemenang adalah katalis perubahan yang membuktikan bahwa perempuan pelaku usaha, termasuk dari kelompok disabilitas, punya peran strategis dalam pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Dari ribuan peserta, terpilih 30 pemenang SisBerdaya dan 5 pemenang DisBerdaya berdasarkan kualitas proposal bisnis, potensi dampak sosial, strategi pertumbuhan, dan pemanfaatan teknologi. Para pemenang menerima total hadiah senilai Rp750 juta untuk pengembangan usaha dan peningkatan adopsi teknologi digital.
“Ini bukan sekadar ajang kompetisi, tapi bentuk dukungan nyata bagi UMKM perempuan. Mereka adalah tulang punggung ekonomi keluarga dan komunitas,” kata Vince Iswara, CEO dan Co-Founder DANA Indonesia.
Sementara itu, Wilson Siahaan, Senior Director Government Affairs Ant International Indonesia, menegaskan bahwa kemitraan ini adalah bagian dari strategi keberlanjutan pihaknya dalam mengembangkan talenta.
"Transformasi digital tidak hanya mendorong ekonomi keluarga, tapi juga membangun rasa percaya diri dan membuka peluang baru,” ujarnya.
Sebagai platform keuangan digital, DANA Indonesia telah mendukung lebih dari 1 juta pelaku UMKM melalui fitur DANA Bisnis. Survei INDEF tahun 2023 menunjukkan bahwa 98 persen pengguna UMKM merasakan manfaat langsung dari penggunaan DANA dalam operasional mereka.
Dengan cakupan usaha yang beragam – mulai dari kuliner, kerajinan, pertanian, kecantikan, hingga teknologi – para perempuan peserta SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 membuktikan bahwa pelaku usaha perempuan Indonesia siap memimpin transformasi ekonomi berbasis teknologi. ***(rls/mok)