Riauterkini-SIAK - Komunitas Sentra Kreatif Lestari (Skelas) menggelar lokakarya Inkubasi Lestari (Kubisa) 2025 secara daring, dengan jumlah peserta sebanyak 20 pelaku usaha yang berada di Riau.
“Lokakarya Kubisa ini menjadi awal mula dari kegiatan Kubisa yang akan kita laksanakan di tahun ini. Yang spesial dari Lokakarya Kubisa ini adalah kita membuka peluang seluruh pelaku usaha di Provinsi Riau untuk dapat mendaftar,” kata ketua Skelas Cerli Febri Ramadani, Kamis (12/6/25).
Cerli mengatakan, ada 3 kabupaten/kota pelaku usaha turut mendaftar di Lokakarya Kubisa yang digelar tahun ini. Yaitu Siak, Pekanbaru, dan Kampar.
“Total ada 20 pelaku usaha yang terkurasi, 19 yang aktif ikut pelatihan ini sampai selesai diantaranya 2 fashion, 5 kriya, dan 12 kuliner,” katanya.
Lokakarya Kubisa merupakan bagian dari project Youth Co:Lab UNDP dengan tema Peran Wirausahawan Muda dalam Mempromosikan Keberlanjutan Lingkungan dan Transformasi Digital.
“Maka dari itu para peserta banyak mendapatkan materi tentang bisnis sosial dan digitalisasi,” katanya.
20 pelaku usaha yang terkurasi tersebut kata Cerli, adalah masing-masing dari Kabupaten Siak, Dapur Mempura, Silabila, Dessert Corner, Kedai Makcik, Tenun Annur Neni, Bucket Essi, Jaeque, Creative Potlot, Teh Tarik Pak Cik Hanif, Dapoer Zhafran, Batik Senin Tulis Dayun, Sakhia Cake & Cookies dan Boquet Box Hantaran.
Sedangkan pelaku usaha dari Pekanbaru Dinda Snack, Selenophile, Sekarbykasih, Diy Art Galaxy dan Rendang Pak Ombak. Sedangkan pelaku usaha dari Kabupaten Kampar, yaitu Riau Sustainability C dan Hydrofarm Pantaran.
Cerli mengatakan, lokakarya Kubisa kali ini sangat spesial. Sebab, pesertanya bukan hanya pelaku usaha UMKM di Siak saja, melainkan dari luar Siak.
Lokakarya Kubisa ini, menghadirkan speaker Rintis dari PLUS dengan tema Wirausaha Sosial dan Berkelanjutan, Musrahmad dari Alam Siak Lestari dengan tema Isu lingkungan global dan merancang model bisnis berkelanjutan, Kristin Mariani dari Krealogi dengan tema digital finance.
Fatimah dari Yummy dengan tema membangun narasi wirausaha di media digital, Alfito Yuro Y dari Tacoco Indonesia dengan tema cara membuat pitch deck yang menarik dan Cindy Colondam dari UNDP dengan tema mencari tujuan usaha dan mengukur dampak.
Pada lokakarya Kubisa 2025 tersebut, menjadi peserta terbaik adalah Hydrofarm Pantara dan Rendang Pak Ombak.
Hydrofarm Pantara merupakan usaha bergerak di bidang hidroponik, yang beralamat di Desa Perhentian Raja Kecamatan Perhentian Raja Kabupaten Kampar.
Sedangkan usaha Rendang Pak Ombak, merupakan usaha di bidang kuliner, yang beralamat di Kota Pekanbaru.***(Adji)