Riauterkini - PEKANBARUU - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih menjadi ancaman serius di Provinsi Riau, terutama saat musim kemarau. Menyikapi hal ini, PT Arara Abadi, unit usaha dari APP Group, menunjukkan komitmen kuat dalam pengendalian karhutla melalui pendekatan Integrated Fire Management (IFM) yang mencakup empat pilar utama: pencegahan, persiapan, deteksi dini dan respons cepat.
Menghadapi musim kemarau 2025, PT Arara Abadi telah menyiagakan sebanyak 1.173 personel Regu Pemadam Kebakaran (RPK). Kemudian 21 personel Tim Reaksi Cepat, 3 helikopter water bombing. Kemudian 5 airboat amfibi, 38 speedboat, 39 mobil patroli, 131 sepeda motor patroli serta 25 unit fire truck.
Seluruh personel dilengkapi dengan peralatan modern dan mendapatkan pelatihan rutin, baik teori maupun praktik, mencakup teknik pemadaman, komunikasi, sistem komando (ICS), hingga teknik naik-turun helikopter.
Dalam upaya deteksi dini, PT Arara Abadi membangun Situation Room di Perawang, Kabupaten Siak, sebagai pusat kendali pengawasan di 26 distrik. Pemantauan dilakukan melalui kamera CCTV dengan jangkauan hingga 10 kilometer.
Drone dan helikopter yang rutin patroli dan memberikan laporan secara real-time.
“Dengan CCTV dan menara pantau, area sejauh 10 kilometer dari titik pengawasan dapat terus dimonitor selama 24 jam,” ujar Richard Sihombing, Head of Fire Operational Management (FOM) PT Arara Abadi, didampingi Deputi Head FOM, Decha, Selasa (10/6/25).
Ketika titik api terdeteksi, tim FOM langsung bergerak cepat. Pemadaman dilakukan tidak hanya di dalam wilayah konsesi, tetapi juga hingga 5 kilometer di luar area. Dalam kondisi darurat, personel bahkan harus bermalam di lokasi, dengan logistik lengkap untuk menjamin keselamatan dan kesiapan mereka.
“Pemadaman adalah soal kecepatan. Semakin lama respon, semakin luas kebakaran. Karena itu, tim kami selalu siaga,” kata Richard.
Armada Udara dan Infrastruktur Penunjang. PT Arara Abadi juga mengandalkan kekuatan udara untuk memadamkan api. Saat ini perusahaan mengoperasikan sebanyak 1 helikopter Bell 412 (kapasitas water bombing 2.000 liter). Kemudian 2 helikopter Kamov buatan Rusia (kapasitas water bombing 5.000 liter).
Untuk mendukung operasional, tersedia 26 helipad di setiap distrik serta pasokan avtur sebanyak 4 drum per distrik, memastikan helikopter dapat bergerak cepat dan efektif.
Tak hanya mengandalkan kekuatan internal, PT Arara Abadi juga aktif dalam Satgas Penanggulangan Karhutla di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, yang dipimpin langsung oleh Gubernur Riau Abdul Wahid bersama para bupati dan walikota.
Melalui kombinasi teknologi canggih, sumber daya manusia yang terlatih, serta kesiapan 24 jam, PT Arara Abadi membuktikan bahwa pengendalian karhutla bukan sekadar kewajiban, melainkan komitmen jangka panjang untuk menjaga kelestarian lingkungan.
“Menjaga hutan adalah tugas mulia yang butuh dedikasi, keberanian, dan strategi. Kami siap untuk itu,” tutup Richard. ***(mok)