Riauterkini - TELUKKUANTAN - Terbukti sudah tak ada jaminan Sungai Kuantan, bakal bisa jernih selamanya. Pasalnya air yang sempat bening dalam sepekan mulai keruh. Komitmen Kapolda menjaga lingkungan dari aktivitas PETI hanya bualan semata untuk pencitraan.
Diawal cerita Kapolda Riau, dengan tegas menyatakan tidak ada kompromi bagi siapa saja perusak lingkungan. Nyatanya kini, Sungai Kuantan mulai tercemar kembali, itu pun baru sehari dilakukan deklarasi, Kuantan tanpa PETI dimotori Lembaga Adat Nagori (LAN) Kuansing.
Mulanya penertiban aparat begitu gencar melakukan razia untuk menyambut kehadiran Wapres Gibran Rakabuming Raka, dalam helat pembukaan Pacu Jalur, kala itu semua PETI dibakar, papan plang dipasang sebagai tanda larangan.
Bahkan Kapolda menyampaikan komitmen zero PETI ini, tidak hanya untuk menyambut helat Pacu Jalur, tetapi akan berlanjut selamanya untuk penyelamatan lingkungan dari kerusakan PETI. Kapolda bahkan bolak balik Kuansing-Pekanbaru, untuk memastikan PETI benar-benar zero.
Hingga penertiban yang dilakukannya bersama aparat gabungan benar-benar membuahkan hasil. Aktivitas PETI di Kuansing, menjadi zero, namun kondisi Sungai Kuantan, saat itu, tak juga berubah, setelah ditelusuri ternyata sumbernya berasal dari Sumbar.
Lalu Kapolda Riau, Herry Heryawan, menjalin koordinasi dengan Polda Sumbar. Kapolda Sumbar, pun, mengintruksikan jajarannya untuk melakukan penertiban, seperti di Kabupaten Sijunjung, yang merupakan Hulu Sungai Kuantan, hasilnya berbuah manis dan terbukti. Sungai Kuantan menjadi jernih.
Atas kerja nyatanya ini, ia mendapat pujian di hadapan para Menteri dari Gubernur Riau, Abdul Wahid dan Bupati Kuansing, Suhardiman Amby, dengan julukan Bapak lingkungan, saat pembukaan Pacu Jalur, di Taman Jalur, Tepian Narosa Telukkuantan, Rabu (20/8/2025).
Kemudian sehari setelah pembukaan Pacu Jalur, Kapolda bersama Gubernur, Bupati Kuansing, dan Bupati Inhu, kembali turun melakukan cek lokasi aktivitas PETI di Desa Pintu Gobang Kari, Kuantan Tengah, yang telah disegel papan plang. Ia kembali menegaskan tentang penyelamatan lingkungan.
Kala itu, riauterkini.com sempat mengajukan pertanyaan, apa jaminan Sungai Kuantan, bakal bisa jernih selamanya, pasalnya Hulu Sungai, berada di wilayah Sumbar, yang merupakan lokasi maraknya aktivitas PETI hingga menyebabkan Sungai Kuantan menjadi keruh.
Kapolda kala itu, menyampaikan tentang komitmennya bersama Polda Sumbar, dalam menjaga lingkungan dari aktivitas PETI melalui koordinasi yang ia jalin.
"Silakan tanya ke Polda Sumbar, atau silakan search di google, koordinasi yang kita lakukan," jawab Kapolda saat memantau lokasi PETI di Desa Pintu Gobang Kari, Kecamatan Kuantan Tengah, Kamis (21/8/2025) pekan lalu.
Namun, kini nyatanya, berselang sepekan usai helat Pacu Jalur, Sungai Kuantan yang tadinya jernih sempat dinikmati warga untuk bernostalgia mandi bersama atau bahasa Kuansing, disebut "BAKUNCA" sudah berubah warna, tidak lagi bening, diduga aktivitas PETI kembali marak di wilayah Sumbar.
Melalui live siaran Padang tv, salah seorang sumber dari Walhi menyebutkan, sedikitnya terdapat 116 titik PETI di Wilayah Sijunjung, Sumbar, bahkan berada di belakang Kantor Bupati Sijunjung, dan ini terpantau melalui screnshot warga Riau, karena akan adanya helat Pacu Jalur mendunia kala itu.
"RI 2 ini akan berkunjung melihat Pacu Jalur dan publik-publik figur, dua Polda ini sibuk bakar-bakar dan poto-poto dengan background api di belakang, dan dirilis dikatakan sudah jernih, di Kabupaten Sijunjung, saja ada 116 titik PETI," katanya dalam acara tersebut.
"Ola carito air jonia ma, ndak ado le, ko lah korua di mudiak ( sudah lah jangan cerita air jernih lagi, di Hulu sudah keruh," ujar warga yang tak ingin disebutkan namanya, sembari mengirim dokumen berupa poto air keruh Ahad (31/8/2025) pagi.
Menurutnya, tak lama lagi air keruh ini, bakal diterima warga bagian hilir.
Benar saja, kondisi ini pun sudah dirasakan warga bagian hilir Ahad sore. Terutama masyarakat di Tepian Narosa, biasanya titik ini penuh sesak untuk mandi, namun sudah mulai berkurang karena kondisi Sungai sudah berangsur keruh.
"Tak seramai biasanya, karena air sudah keruh," sebut warga lewat Medsos.
Bahkan 30 Agustus 2025 PETI terpantau beroperasi kembali di Sungai Kuantan, tepatnya di wilayah Desa Pulau Busuk Jaya, Kecamatan Inuman.*** (Jok)