Riauterkini - PEKANBARU - Sedikitnya 13 orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus perusakan, pembakaran dan penjarahan PT Seraya Sumber Lestari (SSL) olah Polda Riau. Bahkan satu orang dari pelaku dalam peristiwa yang terjadi di Desa Tumang dan Desa Merempan Hulu, Siak itu masih di bawah umur.

Direskrimum Polda Riau, Kombes Pol Asep Darmawan, menjelaskan para tersangka merupakan pelaku perusakan dan pembakaran perusahaan yang terjadi pada 11 Juni 2025 lalu. Dimana para pelaku menyiram bensin dan membakar fasilitas, termasuk satu klinik milik perusahaan.

Bukan hanya itu saja, sejumlah kendaraan juga hangus dibakar para pelaku. Malah barang-barang milik perusahaan juga ikut dijarah.

"Kerugian sementara mencapai Rp 15 milar. Otak pelakunya berinisial S,” ungkapnya.

Kasus ini berawal dari saling klaim kepemilikan lahan di kawasan konsisten perusahaan itu. Padahal lahan yang dikelola oleh perusahaan itu telah dilengkapi dengan perizinan yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Diterangkan Asep pelaku dijerat dengan pasal-pasal berbeda berdasarkan peran masing-masing dalam aksi tersebut. Mereka dikenakan Pasal 160 KUHP tentang penghasutan, Pasal 187 KUHP tentang pembakaran, Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan, serta pasal-pasal lain terkait perusakan dan penjarahan.

Sementara untuk pelaku yang masih dibawah umur yakni 15 tahun, Polda Riau telah mengupayakan diversi. Yakni pengalihan penyelesaian perkara anak di luar pengadilan. Namun belum ada kesepakatan antara semua pihak yang terlibat.

“Kita sudah melibatkan UPT Provinsi, Bapas, keluarga anak, hingga pihak korban untuk pelaksanaan diversi tapi belum ada kesepakatan,” sambungnya.

Sampai saat ini Asep menegaskan proses penyidikan masih terus dikembangkan. Dengan begitu, tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka lain.

"Kami akan proses sesuai dengan ketentuan yang berlaku," tandasnya.*(Arl)