Riauterkini - TELUKKUANTAN - Jafrinaldi, Kepala Bappeda Kuansing, salah satu nama Calon Sekda masuk tiga besar diumumkan Panitia Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Madya Pemerintah Provinsi Riau.
Pengumuman ini tertuang dalam Surat Keputusan Nomor: 18/Pansel-JPTM/2025 yang ditandatangani langsung oleh Ketua Pansel, Prof. Dr. H. Ilyas Husti MA.
Jafrinaldi, adalah Pamong lulusan tahun 2005 Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN), yang sekarang dikenal sebagai Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
IPDN adalah lembaga pendidikan tinggi yang mencetak calon pegawai negeri sipil (PNS) di bidang pemerintahan. IPDN memiliki peran penting dalam meningkatkan kapasitas dan kompetensi pegawai pemerintahan.
Jafrinaldi, dalam pemerintahan dikenal birokrat yang memiliki rekam jejak mumpuni dan serba bisa. Bahkan telah banyak melahirkan ide-ide cemerlang untuk daerah di Pemkab Kuansing.
Salah satu idenya yang dirasakan manfaatnya hingga kini adalah e-pendapatan, melalui layanan ini masyarakat dimudahkan membayar pajak. Atas kemudahan ini masyarakat Kuansing, memuji ide cemerlang Jefrinaldi, saat menjabat Kepala Bapenda Kuansing.
Langkah ini ia ciptakan kalah itu, untuk memutus mata rantai pungli, sehingga idenya ini disambut baik seluruh masyarakat dan membawa dampak positif untuk daerah, karena sistem ini, melahirkan transparansi luar biasa.
Selain itu, Jefrinaldi, juga pernah mengharumkan nama Kuansing, ditingkat Nasioanal dengan memboyong piala Adipura, kini tugu penghargaan itu masih berdiri kokoh di jantung kota Telukkuantan.
Bahkan dalam penyusunan APBD dirinya selalu dilibatkan tergabung dalam TAPD, karena mumpuni merumuskan visi -misi kepala daerah sesuai yang diharapkan dan handal menjalin komunikasi dengan pihak legislatif.
Di masyarakat, Jefrinaldi, juga terbilang pejabat yang mudah bergaul tanpa batasan, hingga masyarakat merasa kehilangan, akan sosoknya bila pindah tugas, hal ini pernah dirasakan masyarakat Pangean, saat dirinya menjabat Camat.
Tidak hanya itu, sebagai jebolan Pamong sosoknya sangat menguntungkan bagi daerah, sebab, Jefrinaldi, memiliki jaringan di tiap Kementerian, sehingga memudahkan langkahnya melobi dana pusat untuk dikucurkan ke daerah.
Jaringan di kementerian ini, memiliki akses dan pengaruh yang lebih besar dalam mengkoordinasikan kebijakan pemerintah daerah dengan kementerian. Memfasilitasi kerja sama dan pendanaan untuk proyek-proyek daerah. Meningkatkan efektivitas implementasi program pemerintah.
Jaringan yang kuat dapat membantu Sekda dalam menjalankan tugasnya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah.
Jefrinaldi, sendiri dalam lelang jabatan Sekda Provinsi, masuk tiga besar dan telah melewati serangkaian tahapan seleksi ketat, bersaing dengan kandidat lainnya. Mulai dari administrasi, penulisan makalah, uji kompetensi manajerial dan sosial kultural, hingga wawancara akhir.
Peserta yang lulus tiga besar ini akan mengikuti satu tahap tes yakni kesehatan jasmani dan rohani serta tes napza, pada 18 Juni mendatang.
Tes NAPZA biasanya dilakukan untuk mendeteksi adanya narkotika, psikotropika, atau zat adiktif dalam tubuh seseorang. Tes ini dapat dilakukan melalui Tes urine, Tes darah, Tes rambut, Tes saliva (air liur).
Ketiga nama ini akan disampaikan Gubernur, kepada Presiden Republik Indonesia melalui Menteri Dalam Negeri, untuk mendapatkan persetujuan akhir dan penetapan pejabat definitif Sekda Riau.
Jafrinaldi, saat dihubungi masuk dalam tiga besar tidak berkomentar banyak dirinya hanya minta doa masyarakat Kuansing." Mohon doanya," pinta Jefrinaldi, yang dikenal Low Profile ini*** (Jok)