Riauterkini - PEKANBARU - Ground Breaking Rumah Sakit UPT Vertikal Riau di Jalan Nagasakti, Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Binawidya resmi dilakukan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Jumat (13/6/25). Tujuan dibangunnya rumah sakit UPT Vertikal ini untuk memastikan masyarakat Indonesia, termasuk di Pulau Sumatera agar tidak lagi berobat ke negeri seberang seperti Malaysia dan Singapura.
“Karena setiap tahun ada 2 juta orang untuk berobat keluar negeri dan biaya pengobatan yang dibayarkan sekitar 11 miliar Dollar. Jika di kurs kan dengan nilai rupiah saat ini , maka sekitar 176 triliun rupiah setiap tahunnya,” ujar Menkes Budi Gunadi.
“Kalau saja RS ini bisa menarik 10 persen dari 176 triliun itu maka sudah 11 triliun pertahun yang bisa dihasilkan. RSCM aja yang paling besar setahunnya hanya 2 triliun, jadi saya membayangkan RS ini akan bisa lebih besar dari RSCM, karena potensinya besar sekali,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menkes Budi Gunadi juga menyatakan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat tentu harus yang terbaik, termasuk dari segi kesehatan. Dengan dibangunnya RS UPT Vertikal Riau ini tentu diharapkan bisa memberikan manfaat yang banyak bagi masyarakat.
“Kita harus bangun RS yang terbaik dan memberikan fasilitas terbaik dengan alat-alat modern. Saya minta nanti RS ini selain berfokus pada jantung, stroke, dan ginjal juga harus mengutamakan kanker,” ungkap Budi Gunadi.
Sementara itu, Plh Sekdaprov Riau M Job Kurniawan menyebutkan bahwa dengan dilaksanakannya Ground Breaking ini menjadi perjalanan penting untuk membangun RS UPT Vertikal Riau, sebuah rumah sakit yang menjadi harapan besar masyarakat Riau.
“Rumah sakit ini dirancang untuk memberikan pelayanan unggulan khususnya di bidang jantung, stroke, dan uronefrologi. tiga penyakit kritis yang selama ini memaksa banyak warga Riau mencari pengobatan keluar negeri, terutama ke negara tetangga Malaysia dan Singapura,” sebut M Job Kurniawan.
M Job Kurniawan juga menyatakan bahwa kehadiran RS ini diharapkan tidak hanya menjadi pusat pelayanan kesehatan yang cepat, aman dan terjangkau. Akan tetapi juga mampu menjawab kebutuhan masyarakat secara komprehensif dan modern.
“Semoga dengan fasilitas dan tenaga medis yang mumpuni, RS ini dapat menjadi tempat rujukan utama di Sumatera, sehingga masyarakat Riau tidak perlu lagi menempuh perjalanan jauh untuk mendapatkan perawatan terbaik,” harapnya.
Dalam kesempatan tersebut pihaknya juga mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan dukungan penuh yang diberikan pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan akan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Provinsi Riau.
“Kehadiran Pak Budi ke sini adalah bukti nyata sinergi kuat antara Pemerintah Pusat dan Pemprov Riau dalam mewujudkan fasilitas kesehatan yang bermutu dan berstandar nasional,” ungkap M Job Kurniawan.
Pihaknya juga menyampaikan bahwa rumah sakit ini sebagai strategi besar yang akan mengubah wajah Riau.
“Ini bukan hanya soal pelayanan kesehatan, tapi juga peluang emas bagi pertumbuhan ekonomi. Pekanbaru akan jadi magnet medical tourism,” ujar M Job Kurniawan penuh optimis.
Baginya, pembangunan RS ini adalah langkah strategis yang membawa manfaat besar, tidak hanya untuk kesehatan masyarakat tetapi juga untuk perekonomian daerah dan negara.
“Kami menyadari tantangan dan tanggung jawab besar dalam mewujudkan harapan ini. Namun, dengan kerja sama dan komitmen dari semua pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemda, hingga mitra pembangunan, saya yakin rumah sakit ini akan berdiri kokoh dan berfungsi sesuai target yang telah ditetapkan,” sebutnya.
Peresmian Ground Breaking tersebut ditandai dengan penekanan sirine oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi, didampingi Plh Sekdaprov Riau M Job Kurniawan, Wakil Wakikota Pekanbaru Markarius Anwar, Plh Jenderal Kesehatan Lanjutan Kementerian Kesehatan, Andi Saguni. Turut hadir Rektor Universitas Riau Sri Indarti, Kadis Kesehatan Provinsi Riau Sri Sadono, dan tamu undangan lainnya.
Bakal Jadi Pesaing RS Negara Tetangga
Jika benar bisa diwujudkan, berdirinya Rumah Sakit UPT Vertikal Riau di Pekanbaru, tentu bisa jadi sebuah lompatan besar di dunia kesehatan di Pulau Sumatera. Pasalnya rumah sakit ini diklaim, akan menjadi ikon medis Sumatera dan tandingan serius bagi rumah sakit-rumah sakit unggulan di Malaysia dan Singapura.
Dalam seremoni penuh antusias di Jalan Naga Sakti, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, memimpin langsung peletakan batu pertama rumah sakit ini. Di atas lahan seluas 10 hektare dan bangunan seluas hampir 48 ribu meter persegi, rumah sakit ini dibangun dengan nilai fantastis: Rp663,2 miliar.
“Ini bukan sekadar rumah sakit. Ini adalah lambang kebangkitan pelayanan medis dalam negeri yang akan mengubah peta pengobatan kawasan barat Indonesia,” ujar Plh Direktur Jenderal Kesehatan Lanjutan Kementerian Kesehatan, Andi Saguni, Jumat (13/6/25).
Andi Saguni menyebutkan, RS ini akan dibangun setinggi 8 lantai, termasuk basement dan dilengkapi bangunan penunjang dengan luas total bangunan 47.932 m2. Fasilitasnya pun tak main-main. Mulai dari bedah jantung terbuka, MRI 3 Tesla, hingga teknologi tercanggih seperti robotic surgery dan transplantasi sel punca.
Tak ketinggalan, layanan imunoterapi, cath lab, dan pemeriksaan otak, semuanya dirancang untuk membuat warga Riau tak perlu lagi berobat ke negeri jiran Malaysia. Nantinya, rumah sakit ini dapat menampung 351 pasien, termasuk 243 kamar rawat inap, 54 ruang intensif untuk anak dan dewasa, serta 32 unit hemodialisa.
Ruang operasi berjumlah delapan, lengkap dengan dua cathlab, serta 31 tempat tidur gawat darurat, dan 41 unit layanan rawat jalan. Area parkir pun dirancang luas, siap menampung ratusan kendaraan. Andi menjelaskan, untuk kapasitas parkir tahap I dapat menampung 243 kendaraan roda empat dan 110 roda dua.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Sri Sadono Mulyanto, menyatakan progres pembangunan sudah menyentuh angka 10 persen. Ia memastikan rumah sakit ini akan menjadi pusat spesialisasi unggulan untuk jantung, stroke, dan uro-nefrologi. Tak hanya itu, pemerintah juga tengah mendorong agar layanan kanker masuk sebagai bagian dari spesialisasi utama rumah sakit ini.
“Targetnya jelas, akhir 2026, rumah sakit canggih ini akan berdiri megah, bukan hanya sebagai kebanggaan Riau, tapi sebagai pesaing nyata rumah sakit top Asia Tenggara. Tidak berlebihan jika disebut, era baru pengobatan masyarakat Riau telah dimulai,” ucap Sri Sadono.***(mok)