Riauterkini-BANGKINANG- Wakil Bupati Kampar Dr.Misharti.S.Ag.M.Si membuka pelaksanaan Penilaian Kinerja Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tingkat Kabupaten Kampar 2025 di Ruang Rapat Batu Tilam, Kantor Bappeda Bangkinang, Rabu (17/12/2025).
Turut hadir dalam kegiatan ini di antaranya Pj Sekratris Daerah Ardi Mardiansyah.S.Stp.M.Si, Kepala OPD, Camat se-Kabupaten Kampar dan Para Dewan Juri.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Kampar Dr.Misharti.S.Ag.M.Si menegaskan bahwa stunting bukan sekadar isu kesehatan, melainkan persoalan multidimensi yang menyangkut masa depan generasi bangsa. Ia menyampaikan bahwa penanganan stunting harus dilakukan secara terstruktur, sistematis dan masif, dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat dan pemerintah.
“Stunting adalah musuh bersama. Ia mengancam kualitas sumber daya manusia kita. Oleh karena itu, kita tidak boleh lengah. Penilaian kinerja ini adalah bagian dari upaya kita untuk memastikan bahwa setiap langkah yang kita ambil benar-benar berdampak nyata di lapangan,” tegasnya.
Wakil Bupati juga mengapresiasi kerja keras TPPS Kabupaten Kampar yang selama ini telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam menjalankan berbagai program intervensi, baik yang bersifat spesifik maupun sensitif
Penilaian Kinerja TPPS merupakan instrumen penting yang digunakan untuk mengukur efektivitas pelaksanaan program percepatan penurunan stunting, menilai kapasitas kelembagaan dan koordinasi lintas sektor, mengidentifikasi praktik baik dan tantangan di lapangan, memberikan rekomendasi strategis untuk perbaikan program ke depan.
Dalam kegiatan ini, tim penilai dari Provinsi Riau turut hadir untuk melakukan verifikasi terhadap berbagai dokumen, capaian indikator, serta wawancara mendalam dengan para pelaksana program di tingkat Kabupaten dan Kecamatan.
Selain itu, pendekatan kultural juga menjadi bagian dari strategi. Pemerintah daerah menggandeng tokoh adat, ulama, dan tokoh perempuan untuk menyampaikan pesan-pesan perubahan perilaku kepada masyarakat, khususnya terkait pola asuh, gizi seimbang, dan sanitasi.
Dalam penutupan sambutannya, Dr. Misharti menyampaikan harapan besar agar Kabupaten Kampar dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam penanganan stunting. Ia menargetkan penurunan stunting hingga 14,4% pada tahun 2029 dan mencapai 5% pada tahun 2045 sebagai mana di tetapkan dalam rencana pembangunan jangka panjang nasional (RPJPN).
“Kita ingin anak-anak Kampar tumbuh sehat, cerdas, dan berdaya saing. Ini adalah investasi jangka panjang kita untuk masa depan yang lebih baik,” pungkasnya.
Kegiatan Penilaian Kinerja TPPS 2025 ini bukan hanya menjadi ajang evaluasi, tetapi juga momentum untuk memperkuat komitmen bersama. “Dengan semangat gotong royong, inovasi, dan kepemimpinan yang kuat, Kabupaten Kampar optimis mampu mempercepat langkah menuju Kampar Bebas Stunting,” tutup Misharti.***(Wal)