Logo RTC
Logo AMSI
Logo HUT RTC Ke 20
 
 
 
Sentuhan KPI RU II Dumai Ubah Wajah Ekonomi Nelayan Mundam Jadi Berseri



Riauterkini - PEKANBARU - Pawana sepoi dari laut Dumai perlahan membelai. Ombak yang sedari tadi menggulung tipis, berlarian menuju bibir pantai. Suara deburan berpadu dengan udara asin khas bahari dari Selat Malaka.

Saya sempat memperhatikan layar ponsel, waktu menunjukkan pukul 10.35 WIB. Cuaca Dumai yang biasanya menyengat, pagi menjelang siang itu begitu mendung. Suasana pesisir di Kelurahan Mundam Kecamatan Medang Kampai saat itu terasa tenang.

Beberapa meter dari bibir pantai, berdiri sebuah bangunan dari rangka baja ringan. Di dalamnya ada tiga kolam terpal berbentuk lingkaran (bioflok). Ikan-ikan kecil menari riang di antara gelembung-gelembung air dari aerator.

Di sana tampak dua pria sedang memberi pakan. Salah satunya bernama Azwan, ketika memperkenalkan namanya di awal perbincangan. Azwan terlihat canggung. Mungkin karena ini pertemuan pertama. Namun menurut pria berumur 26 tahun lulusan sekolah dasar tersebut, ia menikmati sekali pekerjaan membudidayakan ikan yang sudah digelutinya sejak 2023 lalu.

Di kolam itu berisi tiga jenis ikan. Mulai dari patin, lele serta nila jenis ikan payau. Luasan tempat pembibitan ikan tersebut berkisar enam kali enam meter.

Azwan tak sendiri. Pembudidayaan ikan dilakukan bersama rekan-rekanya yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB). Namanya Nelayan Mundam Jaya, jumlahnya sebelas orang. Semuanya warga tempatan yang masih berprofesi sebagai nelayan tangkap di perairan Dumai.



Azwan lalu menceritakan pengalamannya dari seorang nelayan tangkap hingga bisa membudidayakan ikan seperti saat ini. Bermula pada 2019 silam, ia mencoba mengikuti jejak pendahulunya. Baginya profesi nelayan tangkap, dulu begitu menjanjikan dalam mendapatkan cuan. Saat itu, Azwan masih kerja serabutan. Ia menyaksikan bagaimana hasil ikan tangkap dibawa dari kapal nelayan lalu ke pembeli. Azwan pun akhirnya ikut melaut. Pekerjaan mencari ikan bisa berhari-hari. Tergantung seberapa banyak ikan tangkap yang dihasilkan.

“Tergantung banyak tangkap. Kita ini kan berkelompok,” kata Azwan, Selasa (14/10/25).

Biasanya Azwan bersama kelompoknya mencari ikan di sekitaran Pulau Payung. Secara geografis masih masuk wilayah perairan Dumai, berdekatan dengan Pulau Rupat, Bengkalis. Tak jarang perburuan ikan juga hingga ke perairan lebih jauh.

Azwan menuturkan, pengalaman menjadi nelayan ikan tangkap, cuaca dan pasang air laut menjadi tantangan. Tingginya intensitas hujan di saat perubahan musim yang ekstrim menjadi saksi perjuangan kelompok nelayan Mundam Jaya di tengah lautan.

Pernah suatu waktu, langit yang cerah tiba-tiba berubah gelap. Menurutnya, itu alarm. Benar saja, berapa saat kemudian hujan turun begitu deras diikuti angin kencang. Jarak pandang kian terpangkas. Kondisi ini berlangsung lebih kurang 20 menit. Di tengah iklim tak menentu, cuaca tak lagi bisa ditebak. Tapi bagi Azwan hal ini biasa. Setiap pekerjaan dimanapun pasti ada resikonya.

Soal penghasilanya, Azwan sebut tak menentu. Jika dikalkulasikan per bulan dapat mengantongi Rp1,5 hingga Rp2 juta. Tapi usaha kerja kerasnya itu tak jarang ia barengi kerja tambahan menjadi kuli bangunan. Alasan ayah anak satu ini, demi memenuhi kebutuhan rumah tangga.

"Hasil tangkap tak menentu. Kalau lagi banyak, alhamdulillah. Kalau sudah musim hujan, apalagi kalau cuaca ekstrim, terpaksa tak melaut," ungkap Azwan.

Kisah yang sama juga dituturkan Syafrizal, 57 tahun. Pria berambut putih ini juga bagian dari kelompok Mundam Jaya. Pekerjaannya sebagai nelayan tangkap jauh lebih awal dari Azwan. Perihal tantangan cuaca saat melaut juga diakuinya bagian suka duka yang harus dihadapi.

Namun yang menjadi kegelisahannya adalah hasil ikan tangkap yang kian berkurang. Artinya kapal bermesin 16 GT yang ditumpanginya harus lebih jauh lagi mengarungi lautan demi perburuan ikan.

Tapi kini Syafrizal sudah tak sekuat dulu. Semangat untuk mencari nafkah keluarga menjadi dorongan kuat setiap ada ajakan melaut. Pria berperawakan sedang ini pun pernah terpikir, sampai kapan pekerjaan menjadi nelayan tangkap itu harus dilakoninya?

Masalah lain juga timbul ketika Menteri Perhubungan RI menetapkan perairan Dumai menjadi jalur pelayaran internasional di Indonesia. Akses jalur nelayan tangkap yang selama ini bebas di mana pun berlabuh, menjadi terbatas.

Keputusan nomor 818 tahun 2018 tersebut berisi regulasi mengatur alur pelayaran, sistem rute, prosedur lalu lintas, serta zona labuh kapal demi menjaga keselamatan dan kelancaran aktivitas maritim di kawasan tersebut. Fakta terjadi secara implementasi nelayan setempat menghadapi keterbatasan ruang gerak yang berpengaruh pada aktivitas melaut dan penangkapan ikan.

Pada 2023, ceritanya menjadi berbeda, ketika PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit (KPI RU) II Dumai menawarkan bantuan untuk nelayan tangkap di Kelurahan Mundam itu. Salah satu program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang ditawarkan perusahaan minyak nasional tersebut adalah budidaya ikan air tawar. Tawaran itu pun disambut positif nelayan yang kemudian membentuk KUB Mundam Jaya.

Mereka pun mulai diberi pemahaman cara membudidayakan ikan air tawar. Kemudian pelatihan bagaimana cara membudidayakannya. Mulai dari pemberian pakan, menggunakan aerator hingga pemeliharaan kolam agar tetap bersih.

“Khusus pendapatan dari budidaya ikan air tawar ini kami bisa mendapatkan tambahan rezeki hingga Rp2 juta. Artinya jika digandakan dengan penghasilan melaut menjadi dua kali lipat. Bedanya, usaha bersama dari budidaya ikan ini tak lagi perlu bertaruh nyawa ke laut demi tangkapan ikan yang banyak. Kami tak perlu lagi berhari-hari melaut. Belum lagi risiko. Alhamdulillah, kami berterimakasihlah dengan Pertamina KPI RU II ini,” ujar Azwan yang juga diamini Syafrizal.

Meski begitu profesi melaut tetap dilakoninya sampai saat ini, walaupun dengan adanya budidaya ikan, otomatis pendapatan pun bertambah. Urusan dapur dan anak sekolah kelompok nelayan Mundam Jaya kini semakin ringan.

Area Manager Communication Relation dan CSR PT KPI RU II Dumai, Agustiawan menjelaskan bantuan kolam ikan ini diharapkan dapat menjadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat nelayan.

Selain itu, bantuan program pembudidayaan ikan tersebut dimaksudkan untuk menambah keahlian warga dalam mendatangkan cuan yang selama ini mengandalkan hasil laut.

Selama ini, menurut Agustiawan, profesi nelayan tangkap sangat tergantung dengan kondisi cuaca. Apabila saat musim angin utara yang menyebabkan timbulnya gelombang tinggi air laut, nelayan memilih melabuhkan jangkarnya di dermaga. Praktis pada saat ini nelayan tidak mendapatkan penghasilan. Sementara kebutuhan rumah tangga tetap berjalan.

“Kita melihat ini harus ada sesuatu yang bisa dimanfaatkan nelayan. Karena saat musim angin utara ini nelayan tak punya pilihan selain istirahat. Lalu Pertamina khususnya KPI RU II Dumai mencarikan solusi membantu pembuatan kolam untuk membudidayakan ikan air tawar. Sehingga nelayan tetap bisa beraktivitas dan menjadi sumber pendapatan baru,” kata Agustiawan.

Untuk mendukung penerangan KUB Mundam Jaya, KPI RU II Dumai juga memberikan bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Kapasitas panel surya 4,4 Kwp dan baterai 5 kwh. Selain penerangan, panel surya juga difungsikan untuk mengaktifkan mesin aerator dan CCTV di kawasan KUB tersebut.



“Program bantuan TJSL dari KPI RU II Dumai ini benar-benar dimanfaatkan nelayan dengan penuh semangat. Mereka juga menyusun jadwal piket petugas pembudidayaan dengan sistem shift,” papar Agustiawan.

Di tempat terpisah, Iwed Mulyani selaku Community Development Specialist CSR Kilang Pertamina Dumai menyatakan tim dari KPI RU II Dumai juga memperkenalkan pakan tambahan berupa azolla kepada kelompok nelayan mundam. Disebutkan azolla (sejenis tanaman air, red) bisa menjadi pakan ternak alternatif. Tapi itu bukan sekedar pakan biasa. Melainkan pakan dengan kandungan protein yang sangat kaya nutrisi bagi ikan.

“Keuntungan lainnya, azolla murah, mudah didapat dan berkembang dengan sendirinya di kolam ikan,” jelas Iwed.

Sementara itu Lurah Mundam Adi Afriyanto menyatakan apresiasinya atas bantuan yang telah diberikan PT KPI RU II Dumai, khususnya kepada nelayan ikan tangkap di wilayahnya. Bantuan berupa budidaya ikan air tawar dan peralatan pendukung termasuk PLTS, sangat membantu usaha tambahan. Praktis nelayan tergabung dalam KUB Mundam Jaya pun bisa menaikkan taraf hidup lebih baik lagi dari sebelumnya.

“Mudah-mudahan juga setelah mendapatkan pelatihan dan bantuan peralatan budidaya, mereka bisa menjadi nelayan mandiri,” ungkap Lurah Mundam.

Secara geografis, Mundam merupakan satu dari empat kelurahan Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai. Luasan wilayah mencapai 38 kilo meter persegi. Jumlah penduduk mencapai lima ribu jiwa lebih. Sebagian besar masyarakat Mundam berprofesi petani dan nelayan.****(mokhtiar)

 
BERITA SEBELUMNYA :
Advertorial
Kamis, 09 Oktober 2025

Bupati Herman Apresiasi Pelayanan Posyandu Serta Kukuhkan Pengurus Emak Sehat Se Kabupaten Indragiri Hilir

Bupati Herman Apresiasi Pelayanan Posyandu Serta Kukuhkan Pengurus Emak Sehat Se Kabupaten Indragiri Hilir.

Galeri
Jumat, 24 Oktober 2025

Wisuda Sarjana dan D3 ke-29, Lulusan Umri Harus Jadi Cahaya Penerang dari Kebodohan

Wisuda Sarjana dan D3 ke-29, Lulusan Umri Harus Jadi Cahaya Penerang dari Kebodohan.

Advertorial
Senin, 08 September 2025

Bupati Inhil H. Herman Hadiri Maulid Nabi di Masjid Al Hidayah Tembilahan

Bupati Inhil H. Herman Hadiri Maulid Nabi di Masjid Al Hidayah di Jalan Sudirman, Tembilahan.

Advertorial
Jumat, 05 September 2025

Pemkab Inhil Tegaskan Tidak Pernah Siapkan Lahan Transmigrasi dan Terima Limpahan dari TNTN

Pemkab Inhil Tegaskan Tidak Pernah Siapkan Lahan Transmigrasi dan Terima Limpahan dari TNTN.

Galeri
Kamis, 31 Juli 2025

Nuansa Sakral Rapat Paripurna Istimewa DPRD Semarakkan Hari Jadi ke-513 Bengkalis

DPRD Bengkalis menggelar Paripurna Istimewa Hari Jadi ke-513 Bengkalis. Nuansa sakral dan semangat pembangunan. Berikut galeri fotonya.

Advertorial
Jumat, 05 September 2025

Bupati Inhil Terima Kunjungan Universitas Lancang Kuning Bahas Pengembangan SDM

Bupati Inhil Terima Kunjungan Universitas Lancang Kuning Bahas Pengembangan SDM

Berita Lainnya

Kamis, 30 Oktober 2025

Polresta Pekanbaru Gelar Donor Darah dan Edukasi Kesehatan dalam Rangka HUT Humas Polri ke-74


Kamis, 30 Oktober 2025

39 Mualaf Terima Bantuan dari Baznas Kuansing


Kamis, 30 Oktober 2025

Kasus ISPA dan ILI Meningkat di Bengkalis, Dinkes Ajak Warga Tingkatkan Pola Hidup Bersih dan Sehat


Kamis, 30 Oktober 2025

Sat Reskrim Polres Inhil Berhasil Ungkap Kasus Penipuan Pembuatan KIS Palsu


Kamis, 30 Oktober 2025

Geger, Mayat Mr. X Dibungkus Terpal Ditemukan Terkubur di Kebun Warga Tualang, Siak


Kamis, 30 Oktober 2025

LBHK Markfen Justice Perkuat Kemahiran Praktik Hukum Mahasiswa UNISI Lewat Diklat Profesional


Kamis, 30 Oktober 2025

Polisi Ciduk Warga Segati, Pelalawan Simpan 17 Paket Sabu di Dalam Kap Motor


Rabu, 29 Oktober 2025

Mahasiswa Universitas Hang Tuah Gelar Penyuluhan Antibullying


Rabu, 29 Oktober 2025

BRI Salurkan Bantuan Rp300 Juta untuk Desa BRILiaN Empang Baru di Siak


Rabu, 29 Oktober 2025

Kedua Pihak Berdamai, Hakim PN Pekanbaru Lakukan Restorative Justice Perkara Penipuan


Rabu, 29 Oktober 2025

Danrem 031/WB Kunjungi Polres Kampar, Sinergitas TNI-Polri Semakin Solid Jaga Kamtibmas


Rabu, 29 Oktober 2025

Tolak Premanisme, Polsek Ukui Ajak Pelaku Usaha dan Warga Jaga Kamtibmas


Rabu, 29 Oktober 2025

Diduga Alami Keterbelakangan Mental, Anak 14 Tahun Ini Tersengat Listrik di Tiang Powerline PHR


Rabu, 29 Oktober 2025

Polres Bengkalis Musnahkan 16,4 Kg Narkoba dan 3.560 Pil Ekstasi


Rabu, 29 Oktober 2025

Umri Raih Empat Penghargaan pada AHD LLDIKTI Wilayah 17 Riau dan Kepri


Rabu, 29 Oktober 2025

Dinkes Bengkalis Imbau Masyarakat Waspadai Campak pada Anak


Rabu, 29 Oktober 2025

Polsek Tanah Putih Dorong Aktifkan Kembali PAM Swakarsa dan Satkamling Lewat Patroli Malam di Ujung Tanjung


Rabu, 29 Oktober 2025

Camat Sentajo Raya Minta Penyedia Jasa Internet Agar Menata Kabel


Rabu, 29 Oktober 2025

Polisi Bongkar Sindikat Registrasi Ilegal Kartu Perdana di Pangkalan Kerinci Pelalawan


Rabu, 29 Oktober 2025

Damkar Inhil Tangkap Tiga Ekor Buaya di Sungai Indragiri