Riauterkini - TELUKKUANTAN - Zero PETI di Kuansing, kini hanya tinggal cerita aktivitas tambang ilegal perusak lingkungan kembali menjamur dan marak di sejumlah wilayah di Kuantan Singingi, baik di Sungai Kuantan maupun anak Sungai yang mengalir ke Sungai Kuantan.

Informasi yang berhasil riauterkini.com himpun dari sejumlah informan di lapangan aktivitas PETI kembali beraktivitas di aliran Sungai Piudang, Desa Pintu Gobang Kari, Kecamatan Kuantan Tengah, di lokasi ini alirannya mengalir ke Sungai Kuantan.

"Ya kembali beroperasi sejak beberapa hari lalu, menggunakan alat berat," ujar informan yang tak ingin disebutkan namanya demi alasan keamanan," sejak Selasa hingga Kamis (18/9/2025).

Informan menyebutkan, alat berat ini digunakan untuk mengeruk material. Pemainnya masih orang yang sama inisial IS. Selain itu, informan menduga lokasi titik PETI yang disegel papan plang pihak Kepolisian di Desa yang sama juga kembali beroperasi.

Selain itu, bahkan lebih parahnya lagi dua hari lalu PETI terpantau beroperasi dekat pemukiman padat penduduk, masih di Desa yang sama, bahkan berada di belakang rumah mantan Kades Pintu Gobang Kari, M.Sen dan pinggir jalan milik Kabupaten.

Tidak hanya di lokasi ini, informan lainnya juga menyebutkan, PETI juga mulai marak di wilayah Hulu Kuantan, Petapahan, Gunung Toar, dan Lubuk Jambi, Kuantan Tengah, Benai Pangean, Kuantan Hilir Seberang, hingga Kecamatan paling Hilir Kuansing, Cerenti, di sini terang-terangan di Sungai Kuantan.

Dari pantauan yang dilakukan terdapat 80 unit rakit PETI mencemari Sungai Kuantan, kini harapan masyarakat tidak ada lagi, pada siapa kondisi ini dilaporkan. Apakah harus menunggu Presiden dan Wakil Presiden turun dulu ke Kuansing baru ditertibkan kembali seperti menghadapi helat Pacu Jalur lalu.

"Nanti jangan sampai masyarakat yang bertindak, sebab bisa menjadi situasi yang tak terkendali," kata sumber.*** (Jok)