Riauterkini-PEKANBARU-Berkendara secara berkelompok, atau yang sering disebut konvoi/touring, adalah kegiatan yang seru dan penuh kebersamaan. Namun, konvoi yang ideal bukan hanya soal jumlah peserta yang banyak tapi juga tentang disiplin dari, kekompakan, dan yang paling utama yaitu keselamatan. Bukan hanya menjaga keselamatan diri sendiri dan rombongan, tetapi juga menghormati pengguna jalan lain.
Sebagai pelopor keselamatan berkendara, Main Dealer Honda wilayah Riau, PT Capella Dinamik Nusantara (CDN) pun mengedukasi dan memberikan tips #Cari_Aman saat touring atau berkendara dengan kelompok. Instruktur Safety Riding PT CDN, Rama Dhandyano menjelaskan ada empat tips ketika melakukan touring atau berkendara secara kelompok tersebut yakni persiapan matang, disiplin dalam formasi, menghormati pengguna jalan lain dan responsif terhadap rekan dan lingkungan.
Tips pertama, persiapan. Menurutnya sebelum roda motor berputar untuk berkendara, para pengendara perlu mempersiapkan beberapa hal, yakni mengecek kendaraan (pribadi ataupun kelompok) serta memastikan semua sepeda motor dalam kondisi prima. Lalu melengkapi kelengkapan berkendara, menggunakan helm yang memiliki standar (SNI), memakai jaket, sarung tangan, celana panjang, sepatu dan perlengkapan pelindung tambahan lainnya. Melakukan Safety Briefing atau pengarahan. Wajib dilakukan sebelum berangkat karena bertujuan untuk menjelaskan rute perjalanan, kecepatan rata-rata, kode tangan dan isyarat yang akan digunakan, lokasi berhenti (rest area), dan pembagian tugas seperti Road Captain, Sweeper, Voorijder.
"Tips kedua adalah disiplin dalam formasi. Formasi yang rapi adalah cerminan rombongan yang beretika. Pastikan menjaga jarak aman dan meminimalisasi gangguan terhadap lalu lintas lain. Menjaga jarak aman, menerapkan formasi zig-zag atau staggered formation untuk memaksimalkan pandangan dan ruang pengereman. Ikuti dan patuhilah instruksi dari Road Captain dan Sweeper," ujarnya kepada riauterkini.com, Jumat (24/10/25).
Tips berikutnya, kata dia lagi, menghormati pengguna jalan lain. Dia menilai, etika tertinggi saat berkendara kelompok adalah menghargai hak pengguna jalan lain. Status konvoi tidak memberikan hak istimewa untuk melanggar aturan. Kemudian tidak boleh bersikap arogan sehingga pengendara pun tidak boleh memaksakan diri untuk memotong jalur atau menghalangi kendaraan lain.
Mematuhi rambu lalu lintas. Selalu berhenti saat lampu merah, patuhi batas kecepatan, dan tidak melewati garis marka non-putus. Tidak menerobos lampu merah atau melawan arus. Memberi jalan jika ada kendaraan darurat (ambulans, pemadam kebakaran) atau pengguna jalan yang lebih membutuhkan prioritas.
Tips terakhir, sambungnya, responsif terhadap rekan dan lingkungan. Dikatakan Rama, konvoi adalah kerja tim. Pengendara dalam rombongan konvoi bertanggung jawab tidak hanya pada diri sendiri, tetapi juga pada keselamatan seluruh rombongan. Setiap pengendara juga bertanggung jawab melihat dan memastikan pengendara di belakangnya masih mengikuti. Jika ada yang tertinggal, segera berikan sinyal kepada pengendara di depan untuk mengurangi kecepatan atau berhenti di tempat yang aman.
Fokus penuh, menghindari berbicara di telepon, mengambil foto, atau melakukan hal lain yang dapat mengurangi konsentrasi saat berkendara. Istirahat yang cukup jika mulai terasa lelah atau mengantuk.
"Dengan menerapkan etika berkendara kelompok yang disiplin, sopan, dan bertanggung jawab, kita tidak hanya menciptakan perjalanan yang berkesan, tetapi juga mengikat rasa persaudaraan. Ayo, #Cari_Aman saat naik motor," tutupnya.***(gas)