Riauterkini-PELALAWAN – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor Pelalawan menangkap seorang pemilik rumah makan berinisial GA (35 tahun) yang diduga melakukan penyembelihan dan penjualan daging anjing di Kelurahan Kerinci Timur, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau. Penangkapan dilakukan pada Ahad (14/9/ 2025), sekitar pukul 18.00 WIB.

Dalam operasi tersebut, polisi menyita sejumlah barang bukti berupa potongan tubuh anjing, alat pemotong seperti parang dan kayu, serta perlengkapan memasak, termasuk kompor tembak dan tabung gas 3 kilogram.

"Pengungkapan kasus tindak pidana penganiayaan hewan ini berawal dari informasi masyarakat terkait aktivitas penjagalan anjing. Kami langsung tindak lanjuti," kata Kapolres Pelalawan AKBP John Louis Letedara, S.I.K melalui Kepala Satuan Reskrim Polres Pelalawan, AKP I Gede Yoga Eka Pranata, dalam keterangan pers, Senin (15/9/2025).

Menurut Gede Yoga, dari hasil penggerebekan, tim menemukan potongan daging anjing seberat 12 kilogram yang disimpan dalam lemari pendingin. Daging tersebut rencananya akan diolah menjadi sop dan rendang untuk dijual di rumah makan milik GA.

"Pelaku mengakui membeli anjing dari warga dengan harga Rp300 ribu hingga Rp500 ribu per ekor, tergantung ukurannya. Setelah diolah menjadi rendang atau sop, dijual kembali dengan harga Rp35 ribu per porsi," ujar Gede Yoga.

Kegiatan penjagalan dan penjualan daging anjing ini disebut telah berlangsung selama lima bulan. Rumah makan milik GA juga menyediakan menu lain seperti ikan dan ayam, namun daging anjing—yang dikenal dengan sebutan "B1"—dijadikan salah satu sajian khas.

Kini, GA beserta barang bukti diamankan di Mapolres Pelalawan. Ia dijerat dengan Pasal 91B Ayat (1) jo. Pasal 66A Ayat (1) Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, serta atau Pasal 302 KUHP tentang penganiayaan terhadap hewan.***(ang)