Riauterkini - Pekanbaru – Aktivitas di Terminal Tipe A Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS) terus meningkat. Setiap hari, terminal ini melayani antara 1.000 hingga 1.100 penumpang dan sekitar 200 unit bus yang datang dan berangkat dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Sumatera hingga Pulau Jawa dan Bali.
Sebagai simpul utama transportasi darat di wilayah barat Indonesia, pengelola terminal BRPS tetap menjaga pelayanan dan keamanan secara maksimal. Kepala Pengawasan Satuan Pelayanan Terminal BRPS, Bambang Armanto, SH, mengatakan bahwa seluruh operasional terminal diawasi ketat setiap hari.
“Kami lakukan pengawasan menyeluruh setiap hari—mulai dari pemeriksaan teknis bus, kelengkapan dokumen, hingga pemantauan penumpang dan fasilitas umum. Prinsip kami sederhana, penumpang harus merasa aman dan nyaman,” jelas Bambang kepada wartawan Riauterkini.com, Senin (7/7/2025).
Terminal BRPS sebagai terminal tipe A bukan hanya menjadi titik naik dan turun penumpang, tetapi juga penghubung strategis antardaerah dan antarpulau. Bus yang beroperasi melayani rute-rute penting menuju berbagai kota besar seperti Medan, Banda Aceh, Jambi, Palembang, hingga Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Denpasar.
Untuk memastikan kelancaran, aktivitas harian di terminal dimulai dari pengecekan kelayakan armada. Setiap bus yang akan berangkat diperiksa kelengkapan teknis dan administrasi, termasuk surat jalan, jadwal keberangkatan, serta identitas pengemudi. Petugas juga bersiaga di ruang tunggu dan boarding gate untuk memberi informasi rute dan jadwal kepada penumpang.
Kebersihan terminal juga menjadi perhatian utama. Petugas kebersihan ditugaskan bergiliran untuk menjaga toilet, ruang tunggu, dan area umum agar tetap bersih dan nyaman digunakan. Sementara itu, pengawasan keamanan dilakukan selama 24 jam penuh, didukung oleh sistem CCTV yang tersebar di berbagai titik terminal.
Dengan volume kendaraan mencapai 200 unit per hari, pengaturan jalur dan waktu keberangkatan dilakukan secara sistematis guna menghindari antrean dan kemacetan di dalam area terminal.
Menurut Bambang, tantangan terbesar bukan terletak pada jumlah penumpang, melainkan pada konsistensi pelayanan yang harus terus dijaga.
“Kami tidak bisa santai meskipun sudah terbiasa dengan angka seribu penumpang per hari. Justru konsistensi itulah tantangan kami, menjaga agar semua tetap tertib, aman, dan nyaman setiap saat,” tegasnya.
Tingginya mobilitas di Terminal BRPS menjadi bukti bahwa transportasi darat masih menjadi tulang punggung pergerakan antardaerah. Untuk itu, pihak terminal juga tengah mempersiapkan langkah modernisasi melalui peningkatan fasilitas dan sistem digitalisasi layanan.
“Kami terbuka pada inovasi. Ke depan, kami ingin menghadirkan layanan yang tidak hanya cepat dan aman, tapi juga terintegrasi secara digital—mulai dari pemesanan tiket hingga pelaporan pengaduan,” tutup Bambang.***(Dan)