Logo RTC
Logo AMSI
Logo HUT RTC Ke 22
 
 
 
CIFOR Gelar Lokakarya Penutupan Proyek dan Dialog Kebijakan

Riauterkini-PEKANBARU Provinsi Riau memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah dan harus dikelola secara bijaksana, sehingga memberi manfaat bagi kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan kehidupan. Demikian disampaikan Gubernur Riau Syamsuar, melalui Kepala Bidang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Restorasi Gambut dan Perhutanan Sosial, Febrian Swanda sekaligus membuka acara Lokakarya Penutupan Proyek dan Dialog Kebijakan, Kamis (8/6/23) yang digelar Pusat Penelitian Kehutanan Internasional (CIFOR-ICRAF) bersama Pusat Studi Bencana Universitas Riau dan Sedagho Siak.

Pengelolaan sumber daya alam yang tidak bijaksana, lanjutnya, justru akan menimbulkan berbagai bencana lingkungan, seperti Karhutla, kekeringan, banjir dan fenomena perubahan iklim yang mengancam kehidupan kita semua.

Pemprov Riau berharap kegiatan tersebut bisa menjadi wadah bersama untuk berkolaborasi dan bersinergi, tetap harmonis dan selaras dengan instrumen perencanaan pembangunan daerah di Provinsi Riau yang telah berpedoman pada kebijakan pembangunan di tingkat nasional.

“Dengan demikian kegiatan yang direncanakan dapat memberi manfaat seoptimal mungkin bagi perbaikan kehidupan masyarakat secara nyata di daerah ini,” tambahnya.

Lokakarya Penutupan Proyek dan Dialog Kebijakan dengan tema Pencegahan kebakaran Hutan dan Lahan Melalui Restorasi Gambut dan Pengembangan Model Bisnis Hijau Berbasis Masyarakat di Pekanbaru merupakan bagian dari riset aksi partisipatif pencegahan Karhutla dan restorasi gambut berbasis masyarakat di Kampung Kayu Ara Permai dan Penyengat, Kabupaten Siak.

Dalam sambutannya, Deputy Country Director & Senior Scientist CIFOR-ICRAF Indonesia Country Programme yang juga Guru Besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University, Prof Dr Herry Purnomo, menyampaikan bahwa tahun ini merupakan tahun yang cukup menantang karena adanya fenomena el nino yang memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum.

“Saya rasa ada usaha yang luar biasa dari pemerintah, dari private sector dari kawan-kawan LSM maupun akademisi maupun masyarakat dari Kayu Ara Permai dan Penyengat, semuanya berusaha untuk mencegah kebakaran lahan, maka tahun ini akan diuji apakah usaha kita cukup efektif, atau kita akan kembali lagi ke 2015 atau 2019,” kata Herry.

Menurut dia tahun politik saat ini juga ikut memengaruhi tingkat kebakaran lahan dan hutan.

“Salah satu penelitian saya juga mengatakan ketika tahun politik, kebakaran jadi lebih meningkat,” katanya seraya menjelas bahwa hal ini disebabkan karena pihak-pihak terkait mulai disibukkan dengan jalannya kontestasi sehingga kurang memprioritaskan penangangan Karhutla.

“Penelitian saya menyatakan kecendrungan (Karhutla) meningkat satu tahun sebelum Pemilu di seluruh Sumatera dan Kalimantan," ujar Herry.

“Berkali-kali saya mengatakan bahwa kebakaran lahan dan hutan bukan hanya taggung jawab LHK, bukan hanya tanggung jawab Kementerian Pertanian, tapi juga tanggung jawab Kementerian Dalam Negeri yang menjadi penanggung jawab utama dari Pilkada,” katanya lagi.

Masih disampaikan Herry, sejak dimulai dari 2021, ada tiga hasil utama yang didapat dalam riset aksi partisipatif di Kampung Kayu Ara Permai dan Penyengat, Kabupaten Siak

Pertama adalah aksi di lapangan, di antaranya adalah pembuat embung, menyekat kanal serta menanam berbagai tanaman yang cocok di lahan gambut.

“Kita ingin menggabungkan pembasahan gambut, menyekat serta pengembangan bisnis, jadi mengembangkan bisnis yang sejalan dengan pencegahan kebakaran di lahan gambut,  seperti apa itu kita diskusikan di level tapak,” ujar Herry.

Yang kedua adalah pembuatan perangkat dan yang ketiga adalah melakukan dialog pada level desa, level kecamatan kabupaten dan provinsi,

Herry berharap apa yang telah dikerjakan selama ini bisa memberikan kontribusi dalam pencegahan kebakaran lahan dan hutan di tahun 2023 seiring dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu, Deputi Bidang Kontruksi, Operasi Dan Pemeliharaan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Tris Raditian mengatakan perlunya melibatkan masyarakat dalam pencegahan Karhutla.

“Sebagian besar aktivitas restorasi gambut yang dikerjakan BRGM melibatkan partisipasi aktif masyarakat, membuat masyarakat sadar dan merasa memiliki lahan gambut yang ada disekitarnya dan melakukan praktik-praktik yang ramah gambut, mendorong upaya berbagi air serta memberi peran dalam pembangunan konstruksi hingga pemeliharaan infrastruktur secara kontinu,” kata Tris secara daring.

Menurutnya, masyarakat sebagai bagian yang tidak dapat terpisahkan dari ekosistem lahan gambut tentu menjadi ujung tombak yang perlu dilibatkan dalam kegiatan restorasi gambut dan aktivitas lainnya yang ramah gambut.*(H-we)

 
BERITA SEBELUMNYA :
Advertorial
Kamis, 11 Desember 2025

Bupati Inhil Ikuti Rakornas Antisipasi Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 yang Digelar Kemendagri

Bupati Inhil Ikuti Rakornas Antisipasi Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 yang Digelar Kemendagri.

Galeri
Rabu, 26 Nopember 2025

Riau Sepakati APBD 2026 — DPRD dan Pemprov Tandatangani KUA-PPAS

Riau Sepakati APBD 2026 — DPRD dan Pemprov Tandatangani KUA-PPAS. Berikut galeri fotonya.

Advertorial
Kamis, 11 Desember 2025

Pemda Inhil Bersinergi BPC HIPMI Taja UMKM Expo dan Pameran Ekonomi Kreatif

Pemda Inhil Bersinergi BPC HIPMI Taja UMKM Expo dan Pameran Ekonomi Kreatif.

Advertorial
Rabu, 26 Nopember 2025

BRK Syariah Bagansiapiapi Dorong Percepatan Penyaluran Dana TKD

BRK Syariah Bagansiapiapi Dorong Percepatan Penyaluran Dana TKD

Galeri
Selasa, 25 Nopember 2025

Bapemperda Gelar Rapat Pembahasan Usulan Program Propemperda Provinsi Riau Tahun 2026

Bapemperda Gelar Rapat Pembahasan Usulan Program Propemperda Provinsi Riau Tahun 2026

Advertorial
Rabu, 26 Nopember 2025

Rohul Buktikan Kiprah di Dunia Penyiaran, Bupati Anton Terima Dua Penghargaan KPID

Rohul Buktikan Kiprah di Dunia Penyiaran, Bupati Anton Terima Dua Penghargaan KPID

Berita Lainnya

Jumat, 12 Desember 2025

Rakor Standarisasi RBRA Digelar di Pekanbaru, Dua RTH Siap Jadi Role Model


Jumat, 12 Desember 2025

Agar Pemerintahan Tetap Jalan, Wabup Kuansing Lantik Dua Pj Kades


Jumat, 12 Desember 2025

Diduga Dimangsa Harimau, Sapi Petani di Siak Ini Ditemukan Mati Tercabik-caik


Jumat, 12 Desember 2025

OJK Riau dan FKIJK Wujudkan Kepedulian Sosial bagi Korban Bencana Sumatera


Jumat, 12 Desember 2025

Pemprov Riau Minta Pertamina Pasokan BBM Pertamax Tetap Aman


Jumat, 12 Desember 2025

Tiga Tersangka Pembalakan Liar di Tanjung Leban Bengkalis Diringkus Polisi


Jumat, 12 Desember 2025

Tak Terima Dikhianati, Warga Bangkinang Bunuh Selingkuhan Istri


Jumat, 12 Desember 2025

Bhabinkamtibmas Mumugo Gelar Sambangi Warga, Ajak Perkuat Kamtibmas dan Tolak Narkoba


Jumat, 12 Desember 2025

Gauli Siswi SMA, Warga Pangkalan Kuras Ditangkap Polisi


Jumat, 12 Desember 2025

Akhiri Misi Kemanusiaan, Polda Riau Gelar Doa Bersama Warga Agam


Jumat, 12 Desember 2025

Sudah Memiliki Lahan 4 Desa di Kecamatan LTD, Kantor Koperasi Merah Putih Segera Dibangun


Jumat, 12 Desember 2025

KPU Riau Tetapkan 5.072.178 Pemilih Hasil Pemutakhiran Daftar Pemilih Berkelanjutan Semester II Tahun 2025


Jumat, 12 Desember 2025

Doa Bersama Lintas Agama untuk Korban Bencana di Aceh, Sumut dan Sumbar


Jumat, 12 Desember 2025

Naikkan Anggaran Bantuan Hukum, Pemprov Riau Komit Lindungi Masyarakat Miskin


Jumat, 12 Desember 2025

Kejari Kuansing Monitoring Pembangunan Proyek PUPR dan Dinas Perkim


Kamis, 11 Desember 2025

Kunjungi SDN 028 Pematang Reba, Ketua DP Inhu Siap Perjuangkan Toilet dan Sumur Bor


Kamis, 11 Desember 2025

Dua Pelaku Penyalahgunaan Solar Bersubsidi di Kuansing Diamankan Polisi


Kamis, 11 Desember 2025

Siaga Bencana, Bupati Kuansing Suhardiman Siap Laksanakan Instruksi Mendagri


Kamis, 11 Desember 2025

Kerusakan Mangrove dan Banjir Rob Memburuk, BDPN Dorong Pemda Inhil Segera Susun Rencana Aksi Iklim


Kamis, 11 Desember 2025

Capella Honda Hadirkan Program MERIAH dan Honda PATEN di Akhir Tahun 2025