Berita Terhangat.. |
Selasa, 13 April 2021 23:23 Gedung KUA Rambah Berbasis SBSN Diresmikan, 2 KUA Lagi Menyusul Dibangun
Selasa, 13 April 2021 22:10 Lawan Covid-19, Pengendara Ranmor Harus Disiplin Prokes
Selasa, 13 April 2021 21:50 Wilayah Kecil, Mandau Tak Masuk Hitungan Program Pasar Ramadhan Disdagperind
Selasa, 13 April 2021 21:20 10 Samsat Baru di Provinsi Riau Siap Layani Masyarakat Awal Tahun Ini
Selasa, 13 April 2021 21:20 Keberadaan Batik Bengkalis Harus Dilestarikan
Selasa, 13 April 2021 19:24 DPMD Inhil Mengapresiasi Pemberian Penghargaan PWI Award 2021 Kepada Bupati Inhil dan 5 Kades
Selasa, 13 April 2021 19:20 Bupati Inhil Buka Rakor Pemutakhiran Data Profil Desa dan Kelurahan Tahun 2021
Selasa, 13 April 2021 16:50 Pemkab Bengkalis Usulkan Jembatan Pulau Bengkalis dan Rupat ke Jokowi
Selasa, 13 April 2021 16:50 Ramadhan Hari Pertama, Harga Cabe dan Ayam Ras Naik
Selasa, 13 April 2021 16:25 Bupati Bengkalis Resmikan Dua UPT Puskesmas
|
|
|
Jum’at, 26 Nopember 2004 14:46 Hingga September 8.870 Orang, Penderita Ganguan Jiwa di Riau Cenderung Meningkat
Jumlah penderita gangguna jiwa di Riau menunjukan kecenderungan meningkat, jika dibandingkan tahun silam.
Riauterkini-PEKANBARU- Wajar jika semakin hari bertambah banyak orang gila muncul di tempat-tempat umum, sebab dari data yang dimiliki Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Pusat Pekanbaru pada 2004 ini masyarakat Riau yang menderita gangguan jiwa menunjukan peningkatan.
"Tidak banyak memang, tetapi ada peningkatan jumlah masyarakat yang menderita gangguna jiwa selama tahun 2004 ini," ujar Kabid Pelayanan Medik RSJ Pusat Pekanbaru, Maysyarah kepada riauterkini di ruang kerjanya, Jumat (26/11).
Dijelaskan Maysyarah bahwa hingga September jumlah pasien gangguan jiwa di RSJ Pekanbaru tercatat sebanyak 8.870 orang. Jumlah ini meningkat sekitar tujuh persen dari priode sama tahun lalu yang hanya 8.543 orang.
Sementara hingga akhir 2003 lalu, jumlah pasien gangguan jiwa sebanyak 11.366 atau dalam setiap bulannya terdapat 947 orang. Sementara pada tahun ini setiap bulan terdapat pasien gangguan jiwa sebanyak 985 orang.
"Sebenarnya jumlah pasien yang ada di RSJ bukan merupakan gambaran pasti dari jumlah masyarakat Riau yang mengalami gangguan jiwa, sebab meskipun jumlahnya jauh lebih banyak, tetapi karena kesadaran masyarakat untuk mengobati gangguan kejiwaan masih rendah. Pada umumnya mereka malu punya keluarga dirawat di RSJ," ujarnya.
Mengenai kemungkinan penyebab meningkatnya gangguan kejiwaan pada masyarakat Riau, Maysyarah mengatakan bahwa hal itu bisa saja disebabkan oleh semakin kompleksitasnya persoalan kehidupan yang dihadapi masyarakat.***(mad)
|
|
|
|